Juara Liga Champions, MU Diguyur Rp1,5 Trliun

MOSKWA, KAMIS - Ruaaar Biasa! Manchester United (MU) sebagai pemenang Liga Champions musim ini, bakal mendapat penghasilan total 115 juta pounds (sekitar Rp2,1 triliun). Itu penghasilan dari bayaran pertandingan, hadiah, sponsor, dan dari sektor lainnya.
Dari sponsor dan hak siar televisi saja, MU akan meraih penghasilan 85 juta pounds (sekitar Rp1,5 triliun). Demikian hasil studi yang dilakukan Coventry University, didukung MasterCard, salah satu sponsor Liga Champions.
Tak hanya itu. Kemenangan MU akan membawa kota mereka meraih keuntungan pula. Kota Manchester juga bisa meraup keuntungan 10 juta pounds (sekitar Rp184,6 miliar) karena imbas kemenangan tersebut, terutama dari sektor wisata, merchandise dan lainnya.
Selain itu, Moskwa sebagai tuan rumah final Liga Champions, akan meraup keuntungan sebesar 35 juta pounds (sekitar Rp646,3 miliar) dari berbagai sektor. Penghasilan itu jauh lebih tinggi ketika tahun lalu Kota Athena menjadi tuan rumah final Liga Champions, yakni 18 juta pounds (sekitar Rp332,3 miliar).
"Final Liga Champions 2008 tak hanya menyediakan hadiah terbesar di sepakbola antarklub, tapi juga merangsang ekonomi begitu hebat. Total keuntungan akibat adanya event ini diperkirakan bakal mencapai 210 juta pounds (sekitar Rp3,8 triliun)," jelas Simon Chadwick, profesor dari Coventry University.
Menurutnya, baik Manchester United maupun Chelsea juga mendapat penghasilan sekitar 30 juta pounds (sekitar Rp554 miliar) selama keikutsertaan di Liga Champions musim ini. Sebagai info, setiap tim yang tampil di Liga Champions akan mendapat bayaran. Jika menang bayarannya akan bertambah. Mencapai final, bayarannya makin tinggi dan sang juara akan mendapat hadiah paling tinggi.
Sebab itu, Simon Chadwick memperkirakan, secara total tim yang juara Liga Champions musim ini meraih penghasilan 115 juta pounds (sekitar Rp2,1 triliun). Sementara tim yang kalah, secara total diperkirakan meraup keuntungan lebih dari 30 juta pounds (sekitar Rp554 miliar).
Penghasilan pemenang Liga Champions musim ini juga jauh lebih besar daripada juara musim lalu, yakni AC Milan. Setelah mengalahkan Liverpool 2-1, Milan secara total diperkirakan hanya meraup penghasilan 67 juta pounds (sekitar Rp1,2 triliun).
Sedangkan Liverpool yang juara Liga Champions pada 2005, diperkirakan hanya meraup total penghasilan sebesar 46 juta pounds (sekitar Rp849,6 miliar). FC Porto yang juara pada 2004, diperkirakan hanya meraup keuntungan total 10 juta pounds (sekitar Rp184,6 miliar).
"Naiknya penghasilan itu karena final kali ini mempertemukan dua klub Inggris. Suporter Inggris dikenal sangat boros untuk ukuran sepakbola, baik dalam membeli tiket, merchandise, makanan, minuman. Belum lagi pengeluaran dari suporter non-Inggris," jelas Simon Chadwick.
Pada final Liga Champions kali ini, diperkirakan suporter setiap tim yang membeli tiket pertandingan sebanyak 21.000. Setidaknya, suporter dari Inggris sebanyak 42.000. Sementara itu di Inggris sendiri, lebih dari 20 juta orang menyaksikan pertandingan lewat televisi. Partai final ini juga disiarkan ke 100 stasiun televisi.
Itu pula yang menyebabkan final Liga Champions 2007-08 merangsang penghasilan luar biasa. "Karena itu, final Liga Champions sudah menyamai event besar seperti NFL Super Bowl di Amerika Serikat," kata studi itu.
Dikatakan pula, setiap suporter Inggris yang datang ke Moskwa diperkirakan akan membelanjakan uangnya sebanyak 624 pounds (sekitar Rp11,5 juta) dalam dua hari. Sainsbury’s Finance malah meprediksi, secara total suporter Inggris membelanjakan 40 juta pounds (sekitar RP739,1 miliar) untuk menyewa hotel, membeli makanan, minuman, transportasi, dan lainnya. (AP/HPR)



Kaka Harus Jalani Operasi Lutut
Striker andalan AC Milan, Kaka, bakal menjalani operasi lutut kirinya yang cedera. Ia harus absen selama 15 hari dan batal memperkuat timnas Brasil menghadapi Kanada dan Venezuela dalam pertandingan persahabatan awal Juni nanti.

Pemain Terbaik Dunia 2007, Kaka, kini sedang mempertimbangkan buat menjalani operasi lututnya. Striker andalan AC Milan itu akan pulang ke Brasil buat konsultasi dengan dokter spesialis bedah lokal.
Menurut stasiun televisi Globo, Kaka bakal diperiksa intensif oleh dokter tim nasional Brasil, Jose Luis Runco, di Rio de Janeiro. "AC Mialn menyebutkan bahwa Kaka bakal menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis buat mengetahui kondisi lutut kirinya," ujar juru bicara AC Milan.
Oleh pihak klub AC Milan dijelaskan, proses pemeriksaan kondisi lutut kiri Kaka bakal dipantau oleh bagian medis tim nasional Brasil. Dokter klub Milan, Massimiliano Sala, juga bakal ikut memeriksa kondisi Kaka. Perawatan dan pemeriksaan kondisi lutut Kaka akan membuat pemain terbaik dunia tahun lalu itu absen total dari lapangan hijau selama minimal 15 hari. Ia tidak akan bisa memperkuat timnas Brasil menghadapi Kanada dan Venezuela dalam laga persahabatan.
Kaka juga bakal absen dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Amerika Latin, saat Brasil menghadapi Paraguay dan Argentina. Padahal sebenarnya skuad Selecao sangat membutuhkan kehadiran striker berusia 26 tahun itu.
Hari Senin (19/5) lalu pimpinan AC Milan menyatakan tidak mengizinkan Kaka tampil memperkuat tim nasional Brasil di Olimpiade 2008 di Cina. Dan memang Kaka akhirnya benar-benar tidak bisa tampil karena ia harus memulihkan cedera lutut kirinya. AC Milan dalam kompetisi Serie A Liga Italia musim ini hanya menempati peringkat lima klasemen akhir. Akibatnya, mereka Milan musim depan gagal tampil di Liga Champions Eropa dan harus puas berkiprah di ajang Piala UEFA saja. Sedangkan di ajang Liga Champions, Milan tersingkir di perdelapan final. *