Minat Anak NTT Masuk TNI AU Rendah

Kupang, Lentira
Kolonel Pasukan Khusus (Paskas), Embu Agapitus mengatakan minat anak-anak NTT untuk masuk Angkatan Udara (AU) masih sangat rendah, hal itu disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan minat anak NTT untuk masuk TNI AU kurang. Penegasan Agapitu dari mabes TNI AU disampaikan kepada wartawan di Kupang, ketika dirinya datang memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang AU di NTT.
Menurut dia, kedatangannya ke NTT guna memberikan pelatihan menembak bagi TNI AU dan melakukan sosialisasi ke Undana guna mengajak anak-anak NTT masuk TNI AU. Namun, hal itu tidak dilakukan karena tidak ada konfirmasi dari Undana.
Pria kelahiran Ende ini mengajak anak-anak NTT agar punya keinginan untuk masuk sebagai anggota TNI AU, karena untuk masuk sebagai TNI AU cukup mudah, karena tidak ada embel-embel seperti yang diisukan di kalangan masyarakat.
Dia juga mengkisahkan tentang dirinya sehingga menjadi seorang perwira TNI AU, dimana keinginan dia menjadi seorang TNI AU, karena penampilan TNI sangat keren, sehingga mendongkrak minat dia untuk masuk TNI. Namun, hal itu sempat pupus ketika mengikuti test TNI dan tidak lulus karena pendek, sehingga dia memilih untuk melanjutkan kuliah di FKIP Undana tahun 1986.
Setelah tamat kuliah, minat dia untuk menjadi anggota TNI masih ada, sehingga dia kembali mengikuti testing dan dinyatakan lulus. Setelah itu, dia mulai meniti karir di TNI AU dan diberikan kesempatan bertugas di luar negeri, karena keahlian dia dalam berbahasa Inggris.
Dia mengungakapkan, selama menjadi anggota TNI AU, dia sudah menjelajahi dunia bersama tim PBB guna menyelesaikan konflik, termasuk di Timor-Timur yang kini telah menjadi Negara sendiri, yakni Timor Leste. Tugas awal, dia ditempatkan di Timor Timur pada tahun 1990, dia juga pernah tergabung dalam kontingen Garuda Konga guna pengawasan gencatan senjata MNLF dan pemerintah Filipina.
Dengan berbekal pengalaman dia selama bertugas, maka dia mencoba membuat program khusus guna menyelesaikan konflik, dengan program intra state conflik resolusi, yakni agreement to cease hostility atau penyelesaian pihak-pihak yang bertikai. Cease fire gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai. Confine building, pihak yang bertikai membangun kepercayaan. Disarmament, perundingan perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai.
Pengalaman-pengalaman ini, kata dia, akan dibagikan kepada anak-anak NTT, sehingga anak-anak NTT punya keinginan untuk masuk sebagai anggota TNI AU. (fwa)