Jecky Patola

Akan Ada Aksi Untuk Menolak Kenaikan Harga BBM

Kupang, Lentira
Terkait isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan realisasikan oleh pemerintah pusat pada beberapa hari yang akan datang mendapat respon dan tanggapan dari berbagai kalangan. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undana, Jecky Patola yang ditemui media ini, Rabu (21/05) di Aula Undana mengatakan, apabila isu kenaikan ini benar-benar terjadi maka dengan sendirinya sangat mengengsarakan masyarakat.
Kalau untuk mahasiswa, dampak dari kenaikan ini sangat dirasakan. Ada begitu banyak kebutuhan masyarakat dalam hal ini mahasiswa yang sangat bersingungan dengan BBM. Ketika BBM menjadi mahal maka mahasiswa juga akan mengalami kesulitan dalam pengadaan buku atau literatur dan juga biaya tranportasi yang sangat mencekik.
“Mahasiswa akan merasakan kesulitan dalam hal pembeliaan dan pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang seperti alat-tulis menulis, komputer dan biaya transportasi yang meningkat ketika harga BBM dinaikkan. Kenaikan BBM ini mempunyai hubungan yang sangat nyata dengan semua aspek kehidupan masyarakat sehingga ketika harga BBM melonjak maka semua jenis harga barang maupun jasapun meningkat,” ungkap Jecky.
Jecky Patola mengisahkan, ada berbagai informasi yang diterima dari pihak penerbit buku dan literatur pendukung program pendidikan, dimana sekitar 60 persen biaya tersebut akan dinaikkan ketika harga BBM juga dinaikkan. Sebagai mahasiswa maka dampak tersebut dirasakan langsung oleh mahasiswa yang orang tuanya berekonomi lemah.
Sebagai Ketua BEM Undana, Jekcy Patola mengatakan, akan melakukan protes maupun demontrasi untuk menolak dan membatalkan kenaikkan BBM tersebut. Dan juga dari segi penyebaran informasi sudah dilakukan sehingga pada waktu yang ditentukan maka aksi tersebut akan dilakukan. “Kami mahasiswa sudah melakukan berbagai persiapan terkait aksi demonstrasi yang akan dilakukan untuk membatalkan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Sehingga kami hanya menunggu waktunya dan pada saat itu kami juga akan melihat secara umum kepedulian mahasiswa yang ada di Kota Kupang melalui persentasi kehadiran terhadap masyarakat dan juga sejauhmana pikiran-pikiran yang kritis dari mahasiswa untuk membala rakyat,” katanya.
Sesuai dengan selebaran yang telah disebarkan kepada masyarakat, aksi tersebut akan dilaksanakan pada, Kamis 29 Mei mendatang sebelum diumumkan kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat. Tetapi waktu ini tidak mutlak untuk dijalani tetapi akan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dari pemerintah pusat dalam hal penetapan waktu pengumuman kenaikan tersebut.
“Untuk saat ini kami masih menggunakan media informasi internal untuk menyebarluaskan rencana aksi ini, sehingga kami harapkan ada dukungan positif dari kawan-kawan mahasiswa yang lain untuk dapat berpartisipasi dalam aksi tersebut,” katanya. (ena)