Lira Q Belum Optimal Memberikan Pelayanan

Ruteng, Lentira
Sejak Lembaga Investasi Masyarakat (Lira Q) berdiri di Kabupaten Manggarai pada April 2007 lalu, Lira Q Distrik Manggarai belum banyak memberikan pelayanan yang optimal kepada, hal ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat yang telah menjadi mitra ekonomi Lira Q belum semuannya mencapai kepuasan sesuai harapan.
Hal tersebut dibuktikan dari 544 mitra yang telah bergabung, 25 persen diantaranya atau sekitar 136 mitra dinyatakan berhasil.
Selain itu, dalam pengembalian pinjaman pun oleh mitra tidak sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan Lira Q. Padahal dana yang dikucurkan diperuntukan bagi modal tambahan usaha.
Untuk itu, menurut rencana dalam tahun 2008 ini, Lira Q distrik Manggarai akan mengembangkan sayapnya ke Kecamatan-Kecamatan di seluruh Kabupaten Manggarai.
Distrik Programe Manager (DPM) Manggarai, Yohanes Syukur, S.Sos, kepada Lentira mengaku, sejak didirikan Lira Q di Kabupaten Manggarai pada tahun 2007 lalu baru ada dua kantor pelayanan Lira Q sehingga masyarakat yang telah menjadi mitra belum sepenuhnya dilayani karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Dua kantor pelayanan yang dimaksud adalah Distrik Manggarai yang berlokasi di Ruteng dan kantor sub distrik program manejer di Kecamatan Langke Rembong, yang dikepalai oleh Anselmus Anjelo, SE.
“Tahun ini Distrik Manggarai akan membuka lagi kantor pelayanan di seluruh Kecamatan se Kabupaten Manggarai guna meningkatkan pelayanan bagi semua mitra Lira Q,” jelas Syukur.
Data yang diperoleh Lentira menyebutkan, sejak Lira Q distrik Manggarai didirikan 2007 lalu sampai sekarang, besarnya dana yang telah dikucurkan Lira Q distrik Manggarai, mencapai Rp. 216.100.000.
Dijelaskan Syukur, pemberian pinjaman modal usaha kepada mitra diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkat usaha yang dijalani mitra dengan persyaratan yang begitu mudah. Yakni hanya dengan mengajukan foto copy KTP serta proposal jenis kegiatan usaha yang kemudian akan dilakukan survey kelayakan oleh tim supervisi.
“Pinjaman tersebut diberikan secara bertahap dengan tujuan untuk menjaring kemitraan. Dan diharapkan bantuan tersebut dapat membantu mitra memperlancar usahanya,” ungkap Syukur sembari menegaskan agar dalam menyeleksi mitra, supervisor selaku team supervisi kemitraan ekonomi untuk lebih selektif dalam menyeleksi mitra.
Penekanan ini juga disampaikan kepada seluruh Volunteer yang menangani bidang penagihan agar selalu memantau perkembangan usaha mitra dilapangan, jika uasahanya tidak berkembang maka Lira Q langsung mengambil sikap untuk memberhentikan mitra untuk tahap selanjutnya. “Mitra yang serius memanfaatkan dana bantuan tersebut hanya untuk penguatan modal usaha,” tegasnya. (oce)