Mahasiswa Salah Manfaatkan Beasiswa

Kupang, Lentira
Mahasiswa pada zaman sekarang diberikan berbagai kemudahan. Hal itu terjadi untuk mendukung proses akademik dengan tujuan utama adalah membantu meningkatkan prestasi akademik. Namun kondisi yang diharapkan sampai saat ini belum tercapai dan menjawab tujuan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Beasiswa misalnya, merupakan bantuan yang diberikan untuk membantu mahasiswa dalam hal peningkatan akademik dan prestasi belajar.
Bantuan yang diberikan pada mahasiswa ini datang dari berbagai sumber, baik dari lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Ini merupakan kepedulian yang ditunjukan oleh mereka yang peduli terhadap dunia pendidikan. Universitas Nusa Cendana (Undana) yang adalah salah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Kota Kupang juga mendapat kesempatan untuk menyalurkan bantuan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang membutuhkan.
Pembantu Rektor III Undana, Bidang Kemahasiswaan, Octovianus Eoh, SH, M.S yang ditemui media ini di Fisip Undana, pekan lalu mengatakan, beasiswa itu diberikan dalam rangka membantu mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan mahasiswa yang keadaan ekonominya tergolong rendah. Tujuannya adalah untuk mendukung mahasiswa tersebut untuk mempertahankan ataupun meningkatkan prestasinya.
“Sistem pengrekrutan mahasiswa yang dikategorikan dan dimasukkan dalam daftar penerima beasiswa melalui berbagai tahap seleksi. Dan semua tahap ini dilakukan ditingkat fakultas dan diteruskan pada kami, sehingga kami tidak mempunyai hak untuk membatalkan hak mahasiswa untuk mendapatkan bantuan tersebut. Setelah kami menerima data calon penerima beasiswa tersebut maka dapat disahkan dengan Surat Keputusan Rektor,” ungkap Eoh.
Octovianus Eoh menjelaskan, untuk Undana sendiri tahun ini mendapatkan jatah sekitar 2000 an orang mahasiswa. Berbagai jenis beasiswa yang diberikan antara lain, Pembinaan Prestasi Akademik (PPA) Rp.250.000/bulan, Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) Rp.250.000/bulan, Tunjangan Belajar Mahasiswa (TBM) BRI, Rp 150.000/bulan, Gudang Garam, Rp.150.000/bulan, Supersemar, Rp. 100.000/bulan, West Timor, Rp 500.000/bulan. Bantuan tersebut digunakan seefisien dan sebaik mungkin sehingga bantuan tersebut tidak mubazir. “Kita mengharapkan, beasiswa yang diterima mahasiswa dapat digunakan sebaik mungkin. Artinya selain membayar biaya kuliah, dana tersebut digunakan untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Dia mengakui mahasiswa yang sering salah menggunakan beasiswa tersebut. Beasiswa yang diberikan digunakan untuk membeli pakaian, telpon genggaman, dan barang lain yang seharusnya tidak diperuntukan. Beasiswa tersebut diberikan untuk mahasiswa untuk membantu mahasiswa dalam hal pengadaan buku, komputer, dan barang yang berhubungan dengan keperluan studi.
Eoh menjelaskan, mahasiswa harus mengetahui makna dan arti akan kehadiran beasiswa tersebut, sehingga dalam penggunaanya secara benar dan bijaksana. Ketika ditanya tentang sanksi yang diberikan, Eoh mengatakan, pihak universitas tidak mempunyai hak untuk melarang dan menegur seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. “Itu merupakan hak dari mahasiswa tersebut dan kami hanya berkewajiban untuk mengingatkan agar dana tersebut digunakan secara bijaksana,” tuturnya.
Banyak mahasiswa, dari segi ekonomi sangat terbantukan ketika ada bantuan ini, karena berbagai kebutuhan peningkatan prestasi belajar dapat di beli dengan biaya tersebut. Eoh mengharapkan, beasiswa PPA dan BBM yang akan diberikan pada 15 Mei 2008 mendatang, minimal mahasiswa dapat mensisihkan sebagian untuk membayar biaya kuliah semester yang akan dating. Sehingga tidak ada alasan untuk menunda pembayaran biaya kuliah. (ena)