Diduga lari dari tanggung jawab, Bripda EP dilaporkan

Kupang, Lentira
SN (18) wanita asal Kelurahan Batuplat Kota Kupang kini hanya bisa beratap sedih dan pilu dengan nasipnya yang diduga ditinggal pergi begitu saja oleh kekasihnya. Lebih menyakitkan lagi lelaki pujaanya yang sudah mengkhinati cintanya itu pergi saat SN “berbadan dua” dengan usia kandungan lima bulan.
Nasip anak kedua dari tiga bersudara itu boleh dibilang habis manis sepah dibuang. Mengapa tidak,? hubungan mesrah yang dijalani dengan Bripda EP satu tahun terakhir itu diputuskan tanpa alasan yang pasti. Ibu kandung korban saat di temuai Lentira di Mapolda 13/05-08 lalu menuturkan, awal April 2007 lalu Bripda EP sudah memperkenalkan diri kepada orang tua SN kalau dirinya menyukai SN dan bersedia dijadikan istri nanti. Namun entah mengapa tiba-tiba EP yang juga salah satu anggota pada Unit Samapta Polda NTT itu tidak mau bertanggungjawab setelah SN berbadan dua. “Waktu itu dia (Bripda EP/red) datang bilang mau dengan kami punya anak. Tetapi setelah kami punya anak hamil dia sonde mau bertangungjawab.”Jelas ibu korban.
Perbuatan EP tersebut kemudian di laporkan ke Unit Provos Polda NTT karena gagal setelah dilakukan upaya pendekatan secara kekeluargaan dengan EP maupun keluarganya. “kami terpaksa lapor dan kami sudah bicara dengan keluarga tetapi EP tetap tidak mau tanpa alasan yang pasti.
Atas laporan tersebut Kabag Propam Polda NTT AKBP Frangky Otanu yang akan dikonfirmasi pekan lalu tidak berada di tempat. Namun melalui salah satu anggotanya membenarkan kalau kasus tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga SN dan sedang di teliti untuk selanjutnya dilakukan proses penyelidikan. “Sudah ada laporannya tetapi nanti tanya sama bapak (Kabag Propam/red) yang pasti laporan yang masuk pasti akan ditindaklanjuti.” Jelas sumber itu.
Meskipun sudah ada laporan tetapi keluarga SN masih menyangsikan proses yang sedang dilakukan, karena disinyalir kasus tersebut lamban ditangani Propam. Karena itu ibu kandung korban OP (40) mengharapkan aparat di bagian Propam untuk lebih serius melakukan penyelidikan. “Kami sudah lapor, tetapi kami harap polisi yang tanggani bisa serius karena kami sudah lama membuka laporan.”Pinta ibu korban. (goe)