Sopir lalai, mobil masuk jurang

Kupang, Lentira
Diduga tidak bisa menembus tanjakan dan pengemudi lalai, sebuah truk dengan Nomor Polisi DH 9639 BB jatuh di pinggir badan jalan. Tepatnya dijalan Sam Ratulangi Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang. Akibatnya, truk yang memuat batu bata merah tersebut terbalik. Akibatnya sebagian besar badan mobil terlihat rengsek berat, sedangkan 9 orang penumpang tiga diantaranya mengalami luka-luka.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita dan mobil naas itu baru berhasil diefakuasi menggunakan alat berat badan jalan sekitar jam 15.00 Wita. Kamis (08/05).
Oktovianus Seran (33) salah satu saksi mata di tempat kejadian perkara menjelaskan, awalnya jalan Sam Ratulangi ini tidak seramai hari ini tetapi ketika ada perbaikan jalan raya (Jalan Timor Raya red) maka semua kenderaan baik roda dua maupun empat memilih jalan ini sebagai jalan alternatif. “Ada perbaikan di jalan timor raya dimana jalan tersebut ditutup sehingga semua kendaraan baik dari arah Kupang maupun Oesapa memilh jalan ini. Truk ini juga memilih jalur Sam Ratulangi untuk dilintasinya. Namun ketika melintasi jalur tersebut truk ini tidak mampu untuk menembus tanjakan yang ada didepan dan pengemudi saat itu tidak mampu mengendalikannya, akibatnya truk itu mundur dan menimpa 2 mikrolet yang berada dibelakangnya’.
Seran mengatakan, faktor kecalakaan ini disebabkan oleh banyak hal antara lain beban yang melampaui batas maksimal 3300 ton, faktor usia truk serta kelalaian sopir. “Setelah kejadian ini terjadi saya berinisiatif untuk melapor hal ini ke Dinas Perhubungan Kota Kupang untuk segera mengevakuasi truk tersebut karena berdampak pada macetnya lalu lintas dijalan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Drs. Semuel Dima melalui Kasubdin darat, Abraham Klau mengatakan, kejadian ini baru diketahui oleh Dinas Perhubungan ketika ada laporan dari warga. Sesuai dengan laporan dari warga bahwa, truk ini melaju dari arah oesapa dan hendak membawa barang angkutannya berupa batu bata ke kantor telkom yang berada di Kelurahan Oebufu, namun ketika melintasi tanjakan yang berada di jalan Sam Ratulangi truk tersebut kehabisan tenaga dan tidak dapat menembus tanjakan tersebut. Akibatnya terjatuh di pinggir jalan atau keluar dari badan jalan.
Ia menceritakan, “sopir tersebut ketika mengendarai truk tersebut sambil memegang dan mengoperasikan telpon genggam sehingga tidak ada konsentrasi untuk mengemudi lagi. Ini merupakan suatu kelalain dan merupakan faktor dari manusia tersebut. Karena saya melihat truk ini mempunyai daya yang kuat dan masih layak beroperasi.
Klau berharap, untuk menghindari kecelakaan dan menjaga keselamatan dalam berlalu lintas maka siapapun dia harus selalu dalam kondisi rileks dan tidak dalam kondisi mabuk, serta serius dalam mengendarai kendaraan tersebut. (ena)