Pelayanan Lira Q Belum Optimal

Staphanus Uki Selly : Tunggakan Mitra Cukup Tinggi

Kupang, Lentira
Pelayanan Lembaga Investasi Masyarakat Quality (Lira Q) selama ini belum optimal dan cukup dirasakan oleh Mitra dalam membangun kerjasama. Dimana Mitra sendiri belum mendapat realisasi program ekonomi tahap ketiga. Sedangkan untuk program ini dari tahap pertama dan tahap kedua berjalan baik. Oleh karena itu Mitra kerja Lira untuk program ekonomi merasa kurang puas karena mandeknya realisasi tahap ketiga.
Demikian diungkapkan Judriani Tualaka, salah seorang Mitra Ekonomi Lira Q, ketika ditemui Lentira dikediamannya yakni Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah belum lama ini. Ibu 2 anak yang kesehariannya menjalankan usaha jualan bensin, kompresor dan bilyard bersama suaminya, Ignasius Manuk, merasa kurang puas dengan pelayanan Ekonomi Lira Q karena sampai dengan saat ini, “saya belum mendapatkan Realisasi pinjaman Tahap ketiga yang telah diusulkan sejak bulan Maret 2008,” tandasnya.
Tualaka mengisahkan bahwa sejak awal dirinya bergabung dan masuk dalam program kemitraan Ekonomi Lira Q karena dirinya tertarik dengan program ini. Ketertarikan itu hadir saat dirinya mendengar penjelasan tentang program kemitraan ekonomi saat sosialisasi program yang dibuat Distrik Lira Q Kabupaten Kupang. Setelah mendengar penjelasan “saya merasa tertarik dengan program Ekonomi Lira Q, yang dalam pemikiran saya, kedepan akan dapat membantu mengembangkan usaha yang sedang dijalankan saat ini,” ujarnya.
Kemudian pada saat itu juga “saya menggabungkan diri lewat pinjaman kemitraan ekonomi Tahap I sebesar Rp 300.000, pinjaman saya gunakan untuk mengembangkan usaha jualan bensin kerena volume pembeli semakin bertambah,” tegasnya.
Dalam proses pengembalian cicilan tahap I saya tidak pernah mengalami tunggakan/kemacetan dan usaha jual bensin yang saya tekuni mengalami kemajuan. Jangka waktu pengembalian 60 hari yang ditetapkan dalam surat kontrak pinjaman dapat saya penuhi sebelum tanggal jatuh tempo. Bulan Januari 2008, saya mengusulkan pinjaman Tahap ke II, dan mendapatkan Realisasi Dana Pinjaman sebesar Rp 900.000, dana yang didapatkan digunakan untuk mengembangkan usaha Kompresor, dengan membeli ban motor untuk melayani kebutuhan konsumen.
Dana pinjaman Tahap II yang diperoleh, cukup membantu pengembangan usaha dalam melayani kebutuhan pembeli dan dalam mencukupi kebutuhan Rumah Tangga. Disamping itu juga untuk membiayai kebutuhan sekolah anak yang saat ini duduk di bangku SD. Seperti pinjaman Tahap I, dirinya tidak pernah mengalami penunggakan dalam sistem pencicilan dan pinjaman mampu diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Mengenai usulan dana Realisasi Tahap ke III yang belum didapatkan, ini dapat menunjukan bahwa Lira Q belum dapat melayani mitra dengan optimal. ”Saya sangat mengharapkan agar Lira Q dapat bekerja dengan lebih profesional, untuk menjawab setiap permasalahan yang ada didalam masyarakat.” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut Distrik Program Manager (DPM) Kabupaten Kupang Staphanus Uki Selly saat ditemui Lentira diruang kerjanya mengatakan bahwa cukup memaklumi tanggapan mitra mengenai pelayanan Program Ekonomi Lira Q Kabupaten Kupang. Sebenarnya dalam melayani mitra Lira Q sudah cukup optimal dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Penundaan Realisasi Ekonomi sampai dengan saat ini, lebih lanjut dikatakan Staphanus, dikarenakan tunggakan keseluruhan Mitra Ekonomi yang cukup tinggi. Setelah tunggakan mitra ekonomi dapat diselesaikan maka Realisasi Program Ekonomi kepada Mitra dapat berjalan seperti semula. (abi)