PNK Unggul Dengan Robot Komodo

Kupang, Lentira
Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maka setiap civitas akademika dituntut melakukan penyesuain dari inovasi tersebut. Tujuannya agar insan kampus tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi.
Penyesuaian ini menjadi penting apabila sesuatu yang di adopsi dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat dan inovasi tersebut dapat digunakan untuk pengembangan atas kreativitas dan penelitian mahasiswa ke depan.
Kreativitas mahasiswa maupun dosen sampai saat ini berkembang sesuai perkembangan zaman sehingga harus selalu di “asah” karena kemampuan yang dimiliki akan mubazir serta tidak berkembang atau mati.
Menanggapi hal tersebut, Pembantu Direktur III, Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Kupang (PNK), Yohan Lada, ST, M.Si, yang didamping Kabag Humas PNK, Adolf Malo Rangga, SE, mengatakan, untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, ada banyak hal yang harus dilakukan.
Yohan menyampaikan, dalam bidang penelitian misalnya, mahasiswa dan dosen PNK sudah melakukan berbagai terobosan dan juga menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna. Seperti telah dilakukan oleh mahasiswa PNK sendiri, pada Bulan Mei 2008 lalu berhasil masuk dalam 5 besar Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Regional IV di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Yohan menjelaskan, kegiatan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Mei 2008 di Surabaya ini merupakan kegiatan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), pada bagian Kelembagaan Mahasiswa, Departemen Pendidikan Nasional tingkat Regional IV dan digelar setiap tahun. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dikti dan pada kesempatan kedua ini kami masuk pada 5 besar dari 22 peserta, hal ini membuktikan bahwa keseriusan dalam membimbing mahasiswa,” ungkap Lada
Dirinya mengungkapkan, dalam konteks tersebut terjadi persaingan sangat ketat antar peserta untuk penampilan Robot Komodo yang dirancang oleh mahasiswa PNK sendiri tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya.
Lada mengakui, yang menjadi saingan terberat adalah peserta khususnya dari daerah Jawa Timur seperti, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universita Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Institut Adhi Tama Surabaya. “Terjadi persaingan antar peserta, dimana semua peserta memiliki keunggulan-keunggulan dan pola perubahan sistem yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang terjadi. Robot Komodo yang kami tampilkan juga memiliki berbagai keunggulan sehingga kami mampu bersaing dan mengalahkan 17 peserta lainnya, sehingga saya sangat optimis untuk menjadi yang terbaik pada tahun yang akan datang”, tandasnya.
Dia mengatakan, dengan bermodalkan semangat yang tinggi Tim Kontes Robot PNK antara lain, Ona Taneo, Alexander Dominggus, Moh. Abdul Fatah, Oric Edon dan Archino Canavaro dengan dosen pembimbing, Robinson Wadu, ST, Edwin Hatu, ST, dan Marthen Billy, A.Md maju dan tampil pada ajang tingkat nasional.
Dirinya mengakui, masih banyak kendala yang ditemui ketika mengikuti kegiatan tersebut terutama pada keterbatasan dana sehingga berdampak keterbatasan alat-alat dan matrial untuk merancang robot serta akomodasi dan transportasi peserta. “Tidak ada kendala yang cukup berarti ketika kami mengikuti kegiatan tersebut, hanya saja kami terbentur dengan ketersediaan dana yang terbatas sehingga ruang gerak kamipun terbatas,” ungkapnya
Selain itu, salah satu staf pembimbing, Marthen Billy, A.Md menjelaskan, ada beberapa tahap seleksi yang dilakukan oleh panitia seperti seleksi proposal, video dan kunjungan langsung oleh panitia pada kampus yang notabene adalah peserta. Proses ini diikuti terus oleh PNK dan akhirnya mendapat juara ke 5 ini.
Billy mengatakan, hal-hal yang menjadi faktor dalam pengambilan nilai dalam seleksi panitia adalah penampilan dan kecepatan dari robot tersebut. “Seleksi yang dilakukan panitia adalah dengan memperhatikan penampilan dan kecepatan robot dalam mengambil beban serta strategi dan kerjasama peserta sebagai unsur penunjang”, kata Billy.
Ada 2 jenis Robot Komodo yang dipentaskan yakni, robot yang digerakkan secara manual dan robot otomatis. Dimana, robot komodo otomatis ini memiliki keunggulan yaitu memiliki sistem program dengan kecepatan berpindah tempat yang tinggi serta menggunakan sistem sensor untuk mendeteksi garis dan mengangkat beban yang telah disiapkan oleh panitia, ungkap Billy. (ena)