Ekonomi NTT

Inflasi Kota Kupang Naik 1,99 Persen

Kupang, Lentira

Tingkat Inflasi Kota Kupang bulan Mei 2008 mengalami kenaikan sebesar 1,99 persen jika dibanding dengan inflasi Kota Kupang April 2008 yang hanya sebesar 0,43 persen. Sedangkan tingkat inflasi point to point 5,84 persen dan inflasi year on year 9,82 persen.
Sementara pada level Nasional, tingkat inflasi 1,41 persen, dengan inflasi point to point 5,47 persen dan inflasi year on year 10,38 persen.
Laju inflasi yang terjadi dipicu oleh kenaikan harga pada semua kelompok pengeluaran. Seperti pada kelompok bahan makanan, 1,2182 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0476 persen, kelompok perumahan, 0, 3967 persen, Transportasi, Komunikasi dan jasa keuangan 0,2492 persen
Selain itu kelompok lain yang turut memicu terjadinya inflasi di Kota Kupang seperti, Kelompok kesehatan yang meliputi tarif gunting rambut, 0,0321 persen, kelompok sandang 0,0296 persen dan kelompok pendidikan yang meliputi rekreasi, olahraga 0,0132 persen.
Berdasarkan data dari BPS Provinsi NTT menyebutkan, kelompok-kelompok yang memicu terjadinya inflasi juga mengalami perubahan- perubahan seperti, kelompok bahan makanan mengalami perubahan 3,37 persen, kelompok makanan jadi 0,48 persen, kelompok perumahan 1,42 persen, kelompok sandang 0,70 persen, kelompok kesehatan 0,75 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,26 persen dan kelompok trasportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,99 persen.
Dari sektor komoditas, pemicu terjadinya inflasi adalah ikan, BBM, beras, cabe rawit, bawang merah, semen, daging, sayur, sabun dan telur. Pada komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain, gula merah, cabe rawit, ketumbar, salon, sayur, pakaian, ikan, elpiji dan semen.
Secara Nasional kenaikan tingkat inflasi terjadi di 45 kota. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh yakni 3,78 persen diikuti Ambon 3,38 persen dan Ternate 2,58 persen. Sementara dibeberapa Kota lainnya seperti Makasar 0,79 persen, Mataram 1,79 persen, Ambon 3,38 persen, Ternate 2,58 persen, Jaya Pura 0,53 persen dan Palu 1,87 persen.
Sedangkan untuk Ekspor Nasional pada April 2008 mencapai 10.97 Milliar Dollar Amerika dan import 11.50 milliar Dollar Amerika.
Sedangkan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada April 2008 mencapai 106.13 persen dan 106.18 persen, dengan Inflasi pedesaan pada bulan Maret 0.71 persen, April 0.14 persen.
Sementara jumlah wisatawan manca Negara pada bulan April sebanyak 459,1 orang dengan tingkat hunian kamar pada hotel berbintang pada bulan Maret rata-rata sebesasr 48.63 dengan lama menginap sebanyak 2.05 hari. (ius)





Kopdit Wujudkan Pembangunan Ekonomi Rakyat

Kupang, Lentira
‘Koperasi Kredit (Union Kredit) merupakan salah satu sektor ekonomi dalam dunia usaha nasional yang berfungsi dan peranan yang penting dan strategis dalam partisipasinya mewujudkan tujuan pembangunan ekomnomi masyrakat’
Koperasi kredit merupakan suatu lembaga pelayanan jasa keuangan non bank dalam bidang simpan pinjam. Kususnya koperasi kredit di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), perlu meningkatkan kemampuannya sehingga dapat memberikan kontibusinya secara lebih luas demi pembangunan koperasi khususnya dan pembangunan ekonomi rakyat pada umumnya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi NTT, Paulus R. Tadung, SH dalam acara Loka Karya yang bertema “Strategi Pengembangan Koperasi Kredit Dalam Rangka Meningkatkan Ekonomi Rakyat NTT” dan acara peresmian kantor pusat pendidikan dan latihan serta rapat tahunan ke XIX tahun buku 2007 yang diselenggarakan Koperasi Kredit BK3D Timor di ruang rapat Kopdit BK3D pekan lalu.
Kegiatan Loka Karya tersebut dihadiri General Manejer Induk Koperasi (Inkopdit) Indonesia, Abad Elias, Penasehat Pusat Koperasi Kredit BK3D Timor, F. Sumantri, Para manejer Kopdit Serluruh NTT serta segenap kariyawan/i Serviam dan BK3D Timor.
Pada tahun 2008 Koperasi Kredit (Kopdit) menjadi prioritas utama sedangkan koprasi unit desa (KUD) tidak diusulkan lagi karena koperasi unit desa sampai sekarang tidak memiliki kualitas. ”koperasi kredit berkualitas yang kita usulkan sedangkan yang tidak berkualitas tidak diusulkan misalnya para pengurus yang mengusulkan KUD kita tidak usulkan karena KUD tidak ada yang bagus,” tegas Tadung.
Tadung menjelaskan, beberapa waktu yang lalu ada empat koperasi di tingkat nasional yakni Jakarta dan Semarang bergerak dalam bidang simpan pinjam jasa keuangan mendatangi dinas Koperasi NTT. Tujuan kedatangan adalah untuk membuka cabang di NTT, oleh sebab itu, kepada pengelola Kopdit agar mampu mengantisipasi persaingan-persaingan dibidang koperasi.
“Kami tidak bisa melarang para pengelola koperasi dari pusat untuk membuka usaha terutama di bidang koperasi sepanjang mereka memenuhi berbagai persyaratan menyangkut usaha koperasi,” katanya.
Diharapkan, kepada para pengurus koperasi agar memperkuat akar rumput sampai tingkat anggota koperasi. Para pengelola koperasi diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada anggotanya.
Jajaran pusat kopdit NTT kedepan perlu dikembangkan sistem informasi yang difasilitasi oleh pengelola puskopdit satu dengan lainnya agar diantara kopdit-kopdit yang ada saling membangun jaringan sehingga menghasilkan koperasi yang efektif, efesien dan produktif.
Dikatakan, dalam rangka pemberdayaan untuk meningkatkan dan mensejahterakan ekonomi anggota pengrus puskopdit harus lebih fokus memperhatikan anggota kopditnya. ”saya sudah sering mengatakan kepada semua pengurus koperasi kredit agar setiap kopdit mempunyai data base mengenai anggota koperasi karena dengan adanya data base mampu merancang program-program kedepan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat,” tandas Tadung.
Tadung juga menegaskan kepada setiap pengurus kopdit di NTT agar memonitoring setiap usaha dari anggota kopdit melalui data base, sehingga anggota koperasi yang meminjam uang tergolong petani yang sekali panen hanya mendapat hasil 3-4 ton ditingkatkan menjadi 7-8 ton pertahun. Kalau memang dia peternak dia hanya mempunyai sapi satu ekor bagaimana koperasi berpikir untuk memberikan motifasi supaya meningkatkan menjadi ternak menjadi banyak.
“Kita jangan terlalu berpikir tentang berapa banyak uang yang dipinjamkan kepada anggota koperasi tersebut tetapi bagaimana memberikan motifasi kepada anggota koperasi dalam mengembangkan usahanya,” tegas Tadung.
Sebagai contoh, ada kopdit di Ngada dimana pada tiap tahun hanya memperoleh hasil 3-4 ton, tetapi setelah difasilitasi oleh pengurus koperasi dengan menyediakan bibit unggul, penghasilannya bertambah menjadi 8-10 ton/tahun.
Sementara itu ketua panitia pelaksanaan lokarya dan peresmian gedung pusdiklat Kopdit Timor, Bene Seran Mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian dari sebuah proses tahunan yang biasa disebut sebagai RAT. Daerah yang menjadi gawenya para koperasi primer pada pusat koperasi kredit BK3D timor dan kusus untuk tahun 2008 ada beberapa hal istimewa yakni, tahun 2008 ada kesepakatan lintas puskopdit lintas timor di NTT yakni puskopdit sumba, Manggarai, Ende, Ngada Puskopdit swadaya utama dan puskopdit timor.
Beni seran Menjelaskan, tujuan dari kesepakatan lintas puskopdit di lintas timor tersebut adalah bagaimana puskopdin mamapu mengakomodir seluruh gerakan koperasi kredit yang ada di NTT. Agar saling mendukung dan saling membagi pengelaman terkait keberhasilan serta membahas berbagai kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki kedepan. (ius)