Pemilihan BRT

David dan Meyta Wakili NTT
Kupang, Lentira

Akhirnya David Edison Playkol dan Meyta Flonsia Engelina Gende, berhasil menjadi juara pemilihan Bintang Radio Dan Televisi (BRT), setelah menyingkirkan sepuluh orang Finalis lainnya.
Ke sepuluh peserta yang maksud adalah, Lima orang peserta Pria, Morgan A Kadji, Jefry R Ratu Eda, Musa Y Rega, Yosep A Mooy, Mikael Kolloh dan Lima orang peserta Wanita masing-masing, Agenes D J Panie, Yunni. S.P. Nissi, Neny A. Y. Kana, Chitra M. Radja dan Sunarsih Us Duruh.
Malam final BRT yang dilaksanakan di Aula Radio Republik Indonesia (RRI) Sabtu (31/05) pekan lalu, ditutup secara resmi oleh Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek.
David dan Meyta yang keluar sebagai juara I kategori hiburan pria dan wanita berhak mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT) di Tingkat Nasional dalam ajang BRT dan mendapatkan hadiah berupa piala, piagam dan hadiah hiburan yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Walikota Kupang.
Sementara itu juara I untuk kategori Seriosa diraih oleh Gabriel A Busa dan Yuliana A Joka yang juga mewakili NTT untuk tingkat Nasional lomba seriosa, namun keduanya hanya mengirimkan rekaman suara mereka.
Ditemui Lentira usai perlombaan tersebut David mengungkapkan kegembiraannya karena berhasil meraih juara I, dirinya mengatakan bahwa, kemenangan yang diraih adalah sebuah anugerah dari Tuhan. “Khusus untuk perlombaan ini saya telah melakukan persiapan dengan matang, saya juga berjanji untuk berlatih dan berusaha semaksimal mungkin agar mengharumkan nama NTT diajang Nasional,” kata David.
Sementara itu Meyta yang dimintai tanggapannya atas prestasi yang telah diraihnya, Meyta mengatakan, ini merupakan hasil yang menggembirakan tentu dan juga semua ini tak lepas dari anugerah Yang Maha Kuasa.
Dirinya menjelaskan, sebelum mengikuti BRT berbagai usaha dan upaya telah dilakoninya yakni melakukan latihan seperti latihanVokal dan latihan pernapasan.
Cewek kelahiran surabaya 13 Mei 1988 ini mengungkapkan, sebenarnya dirinya sangat takut sebelum mengikuti perlombaan tersebut pasalnya, Meyta adalah satu-satunya perwakilan dari Kabupaten So’E, Timor Tengah Selatan (TTS), namun keberaniannya muncul saat audisi, para juri mengakui kalau dirinya mempunyai Vokal yang baik.
“Saya berani maju karena saat audisi juri juga mengakui Vokal saya bagus dan itu jadi tentu saja menjadi motifasi buat saya,” jelasnya.
Berkaitan dengan ini Ketua Panitia Perlombaan Sry K. K. Millu yang dimintai tanggapannya tentang persiapan para juara untuk menuju ketingkat nasional, Sry menjelaskan, untuk persiapan ketingkat Nasional David dan Meyta akan mendapat bimbingan latihan secara intensif dari panitia, antara lain dengan latihan Vokal, penguasaan panggung dan penampilan.
“Pihak panitia tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan bimbingan kepada keduanya, selain latihan vokal keduanya juga akan dilatih tentang penguasaan panggung dan penampilan,” jelas Sry.
Sry mengakui, ada banyak kekurangan yang dimiliki oleh para penyanyi di NTT, salah satu diantaranya adalah penguasan panggung, sedangkan untuk vokal dirinya sangat optimis orang NTT bisa bersaing ditingkat Nasional.
Menurutnya, untuk tingkat nasional perlombaan akan berlangsung pada tanggal 22 juni 2008 mendatang sehinga masih tersisa waktu untuk latihan sekitar 10 hari kedepan.
Dengan limit waktu yang sangat singkat tersebut Sry mengharapkan agar para juara yang akan mewakili NTT bisa mempersembahkan yang terbaik untuk NTT. Sebab, pada tahun 2007 NTT berhasil menjadi juara harapan 1 untuk tingkat nasional.
Sementara itu, usai menutup kegiatan tersebut Daniel Hurek pada kesempatan itu mengatakan, agar selain lomba lagu-lagu pop, lagu-lagu daerah pun harus dapat dilombakan, karena lagu-lagu tersebut merupakan aset Provinsi yang kelihatannya mulai punah. ”Selain lagu pop lagu daerah juga harus dilombakan karena lagu-lagu itu adalah aset NTT,” jelasnya. (Ikz)