Pendidikan & Kesehatan

8 SMK di Kota Kupang dapat kucuran dana Rp. 1 M

Kupang, Lentira

Sebanyak delapan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik Negeri maupun Swasta di Kota Kupang mendapat kucuran dana dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Depertemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di Jakrta.
Mantan Kasubdin Pendidikan SMK pada Dinas Pendidikan Kota Kupang, Drs Jonas Sely di ruang kerjanya (29/05) lalu mengatakan, dana bantuan Pemerintah Pusat itu bersumber dari dana Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2008. Yang dianggarkan sebagai dana peningkatan akses pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan SMK. “Beberapa hari lalu saya baru pulang dari Jakarta menandatangani Memorandum of understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman antara Subdin SMK Dinas Pendidikan Kota Kupang dengan Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas. Untuk bantuan delapan SMK di Kota Kupang,” jelas Sely.
Jumlah keseluruhan dana yang akan disalurkan Pemerintah Pusat kata Jonas Sely, sebesar Rp Rp1.602.740.000. Yang nantinya akan dibagikan kepada delapan sekolah SMK baik Negeri maupun Swasta yang berhak menerimanya. Namun menurut Sely, beberapa bulan sebelum dana itu dikucurkan, terlebih dahulu sekolah-sekolah yang dipilih mengajukan proposal untuk kebutuhan, Perluasan akses pendidikan yang meliputi penambahan ruang kegiatan belajar dan atau untuk kepentingan rehab gedung. Serta untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan meliputi pembangunan perpustakaan dan pengadaan alat laboratorium.
Hasil verifikasi yang dilakukan tim gabungan dari Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas RI dan Dinas Pendidikan NTT, terhadap puluhan proposal dari berbagai SMK yang masuk hanya delapan SMK yang dipilih. Diantaranya, SMK Wira Karya isi proposal untuk penambahan dua ruang kegiatan belajar mendapat dana Rp73.790.000 untuk dua unit baru (Rp73.790.000X2= Rp147.580.000. SMK Karya, juga penambahan dua unit ruang belajar mendapat alokasi dana Rp147.580.000. SMK Katolik Sawsti Sari, permohonan dalam proposal penambahan dua unit ruang kegiatan belajar jumlah dana Rp147.580.000. Sedangkan sekolah yang mendapat bantuan untuk penambahan perpustakaan adalah; SMK Negeri 5 mendapat alokasi dana Rp120.000.000.
Sedangkan SMK Negeri 1 mendapat dana Rp240.000.000 untuk kegiatan empat paket proyek diantarnya Rehab gedung, pengadaan Lab Komputer dan dua paket lain sesuai proposal. SMK Negeri 2 juga mendapat empat paket proyek dengan jumlah dana Rp240.000.000. SMK Negeri 4 Juga sama dengan jumlah dana Rp240.000.000. SMK Kristen 2 pengadaan alat praktek jumlah dana Rp200.000.000.
Masih menurut Jonas Sely, jumlah dana yang dialokasikan ke sekolah dalam proses penyalurannya langsung dikirim dari Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas Jakarta ke Rekening sekolah yang bersangkutan. Sehingga dinas hanya sebatas memfasilitasi dan melakukan kontrol terhadap proyek berdasarkan proposal yang ada. “Dana yang dialokasikan langsung masuk ke rekening sekolah yang bersangkutan, sedangkan dinas hanya sebatas memfasilitasi dan melakukan monitoring,” jelasnya.
Karena itu Sely mengharapkan kepada sekolah bersangkutan dapat memanfaatkan anggaran yang ada berdasarakan petunjuk teknis (Juknis) yang ada, sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan persoalan. Begitu pula dalam pelaksanaan proyek supaya mematuhi rambu-rambu yang sudah diatur.
Dipastikan awal Juni 2008 ini dana sebesar Rp Rp1.602.740.000. akan segera dikucurkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Depertemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) kepada rekening tujuh sekolah SMK yang berasngkutan di Kota Kupang. (goe)



Masih Banyak Pengangguran Intelektual di NTT

Kupang, Lentira
Dalam era dan kondisi bangsa saat ini, yang semakin sulit menjamin dan memberikan lapangan kerja kepada masyarakat khususnya kaum intelektual, sehingga menuntut semua elemen masyarakat untuk berpikir dan mencari solusi mengatasi masalah tersebut. Untuk daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, terdapat ribuan sarjana yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi yang sampai saat ini belum mempunyai pekerjaan tetap dan ini merupakan masalah, karena secara tidak langsung akan menambahkan jumlah daftar pengangguran di NTT.
Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc.Ph.D pada saat Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda Magister, Sarjana dan Ahli, Kamis (29/05) di aula Undana mengatakan, Undana terus melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di NTT dimana, selalu mendidik dan menyiapkan generasi muda atau kader bangsa dengan berbagai ilmu pengetahuan sehingga dapat mampu bersaing dalam dunia kerja. Untuk wilayah NTT, masih terdapat ribuan para sarjana yang sampai saat ini belum mempunyai pekerjaan. “Undana terus menghasilkan para sarjana setiap tahun dan sampai saat ini masih banyak yang menganggur. Hal ini merupakan masalah yang harus segera diatasi karena secara tidak langsung akan berdampak pada akumulasi jumlah masyarakat pengangguran pada masyarakat umum”, ungkap Umbu Datta.
Frans Umbu Datta menjelaskan, ini merupakan masalah yang cukup serius karena di Undana juga masih banyak keterbatasan yang dimiliki sehingga sampai saat ini belum mampu menghasilkan para lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri atau minimal dapat bersaing dalam dunia kerja. Pola pikir berwiraswasta itu yang sangat penting, karena di NTT masih banyak sekali sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dan diolah sehingga para sarjana tidak selalu berorientasi untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tegas Rektor, Umbu Datta.
Selain itu, Umbu Datta mengatakan, sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen maka Undana terus melakukan berbagai perubahan dan perbaikan. Dimana, Undana juga sedang berjuang untuk melaksanakan amanat UU tersebut yang salah satunya mengenai sertifikasi dosen. Hal ini merupakan program pemerintah yang sangat penting karena setiap kemampuan dosen dapat teruji dan dapat disertifikasi.
“Dengan memiliki visi yang berwawasan global maka kami akan terus berupaya melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan yang bermutu bagi setiap mahasiswa yang ada di Undana. Jumlah staf pengajar dan fasilitas pendukung lainnya merupakan faktor penting yang selalu diperhatikan. Ini semua bertujuan agar setiap lulusan Undana dapat mampu bersaing dan mampu menciptkan lapangan kerja. Staf pengajar atau dosen juga harus memiliki kwalitas yang dapat dibuktikan, salah satunya yaitu melalui sertifikasi dosen dan Undana juga sedang berupaya untuk menyiapkan staf pengajar minimal magister untuk mahasiswa sarjana serta doktor untuk mahasiswa magister”, katanya
Umbu Datta mengakui, bahwa sampai saat ini walaupun belum ada pengesahan pemerintah terhadap undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) namun sudah ada 39 kali tahapan diskusi yang dilakukan oleh para rektor seIndonesia. Dimana, melalui rancangan undang-undang ini, maka otonomi kampus diberikan sepenuhnya kepada pihak lembaga pendidikan untuk mengatur segala dinamika yang terjadi didalam kampus. Itu artinya, Undana akan mengurus segala sesuatu menyangkut dengan segala administrasi dan semua keperluan serta fasilitas yang dibutuhkan. “Kalau mau dilihat semau staf dan pegawai yang ada di Undana sendiri sudah memiliki mental PNS, mulai dari sifat hidup, keperluan hidup dan aktifitasnya sehari-hari sehingga akan sulit ketika kampus beralih menjadi Badan Hukum Pendidikan dan ini merupakan internal kritik dalam rangka penjaminan mutu secara berkelanjutan”, tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Piet A. Tallo, SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Setda NTT, Simon P. Messah mengatakan, setiap Perguruan Tinggi yang ada di NTT tidak sekedar menghasilkan para lulusan dalam jumlah yang besar tetapi juga harus bermutu, cerdas secara intelektual dan emosional serta terampail dan berdaya saing tinggi sehingga mampu menjawab berbagai tuntutan dan harapan bangsa saat ini.
Namun sebaliknya, dengan bertambahnya kaum intelektual maka dapat menciptakan nuansa baru dengan memberikan kemudahan dan lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan lewat usaha yang dihasilkan oleh para intelek muda ini. Dengan demikian dapat mengurangi daftar pengangguran yang ada di NTT. Para lulusan harus bisa memanfaatkan kompetensi, keahlian dan profesionalitas yang dimiliki dengan menciptakan peluang-peluang usaha yang bisa mendatangkan hasil bagi kesejahteraan hidup maupun untuk mendorong kemampuan pertumbuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat.(ena)



Untrib Lahir Untuk Menjawab Kebutuhan Masyarakat Alor

Kupang, Lentira
Setelah memperoleh ijin operasional dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) pada bulan Agustus 2007, maka Universitas Tribuan Kalabahi untuk pertama kalinya mewisudakan 166 wisudawan/wati di Aula Undana Kupang, Kamis (29/05).
Rektor Universitas Tribuana Kalabahi (Untrib), Dina Takalapeta yang ditemui media ini mengatakan, ada sejarah dan proses panjang yang telah dilewati dan dilakukan sehingga saat ini Untrib sudah mengasilkan 166 orang lulusan terbaik yang siap bersaing dalam dunia kerja dalam hal ini dalam bidang pendidikan dasar. Para lulusan ini telah mengikuti masa pendidikan selama 3 tahun di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sehingga mereka berhak diwisudakan.
Dina Takalapeta menjelaskan, Untrib sampai saat ini telah memiliki 10 program studi dan memiliki lebih dari 400 mahasiswa. Dimana, para mahasiswa di universitas ini diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan memperdalam ilmu yang dimiliki dengan jalan terjun langsung pada masyarakat. Sekitar 85 % mahasiswa di universitas ini adalah mahasiswa PGSD yang diberikan kesempatan mengajar sampai ke desa-desa.
Dengan didirikannya Universitas Tribuana Kalabahi, maka Dina Takalapeta mengharapkan agar dapat menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat di Kabupaten Alor. Karena itu, masih banyak hal yang dibutuhkan Untrib dalam dalam rangka pengembangan kedepan. “Saya akui bahwa sebagai salah satu universitas baru maka masih banyak sekali kelemahan harapan dan kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk itu saya selalu memberikan kesempatan bagi masyarakat NTT terutama para insan pendidikan dalam memberikan pendapat dan kritikan dalam pengembangan ke depan”, ungkapnya Dina Takalapeta yang juga Istri dari Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta.
“Sebagai universitas baru yang berada di Kabupaten Alor, maka kami mempunyai cita-cita untuk mengembangkan pelayanan guna menjawab kebutuhan masyarakat terutama masalah pendidikan yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Cita-cita ini harus dapat diwujudnyatakan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat mengurangi dan menciptakan siswa prestasi di Kabupaten Alor.
Sementara itu, Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta mengatakan, secara rentang kendali Kabupaten Alor berada jauh dengan Kota Kupang, dimana ada unversitas negeri (undana red), sehingga ada sebuah pergumulan panjang orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di tingkat perguruan tinggi. Para orang tua harus merelakan anaknya untuk datang melanjutkan studinya di Kota Kupang. Namun dengan didirikannya Universitas Tribuana maka setiap lulusan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikannnya di universitas yang ada di Kalabahi saja dan tidak perlu mengeluarkan tenaga dan biaya untuk datang ke Kupang.
Namun Takalapeta menjelaskan, dengan didirikannya Untrib maka bukan menjadi suatu masalah dalam hal persaingan penerimaan mahasiswa. Setiap masyarakat mempunyai hak untuk melanjutkan pendidikannya kemana saja, sehingga hal ini tidak menjadi masalah. Namun dengan adanya Untrib ini maka semua kebutuhan tenaga pendidik dapat dihasilkan, yang pada akhirnya dapat mencukupi tenaga guru di Kabupaten Alor dan merupakan anak daerah. Takalapeta juga mengatakan, Untrib merupakan universitas yang terbuka bagi semua masyarakat NTT pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga tidak ada batasan-batasan tertentu yang dipakai sebagai syarat dalam menerima calon mahasiswa.
Bupati Takalapeta juga menjelaskan, arti dari Universitas Tribuana adalah universitas yang mencerminkan pulau besar yang ada di Kabupaten Alor yaitu Pulau Alor, Pantar dan Pura.(ena)


Satu Lagi Sekolah Tinggi Agama Hadir di Kupang

Kupang, Lentira
Untuk melaksanakan salah satu amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa maka pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan dan terobosan. Baik dari lembaga pendidikan nasional maupun lembaga penyelenggara pendidikan lainnya seperti Departemen Agama yang terus malaksanakan berbagai program pengembangan sumber daya umat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bimas Kristen, Kanwil Departemen Agama NTT, Yusuf Benyamin Tongkal, S. Pd yang ditemui Lentira di ruang kerjanya, Jumat (30/05) mengatakan, pengembangan daya pikir dan sumber daya manusia maka Kanwil Departemen Agama juga telah melalukan berbagai terobosan yang dapat dibuktikan dengan didirikannya Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) di Kota Kupang. Sekolah Tinggi ini merupakan satu-satunya sekolah tinggi agama kristen yang berada di kawasan Nusa Tenggara (Nusra) yang berada pada dibawah bimbingan dan pengawasan Departemen Agama. Ungkapnya.
Benyamin mengakui, kalau untuk NTT sendiri sudah memiliki sebuah lembaga pendidikan keagamaan kristen yaitu Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW). Namun dengan adanya STAKN ini maka bukan menjadi faktor pemicu dalam hal persaingan antar lembaga. “Kami mendirikan sekolah tinggi ini bukan menjadi faktor pemicu persaingan lembaga tetapi sebaliknya kami akan melakukan kerjasama dan bergangengan tangan dengan lembaga UKAW untuk meningkatkan SDM dan kwalitas moral anak bangsa terutama di NTT”, tegasnya
Dia mengatakan, pada bulan April 2007 tahun lalu, telah ada pembicaraan dan kesepakatan bersama antara Kanwil Agama NTT dengan Menteri Agama RI, Muhammad Maftuh Basyuni untuk mendirikan STAK di NTT, sehingga tahun ini (2008) STAK sudah secara resmi menerima mahasiswa baru. Dalam audiens dengan Muhammad Maftuh Basyuni, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya yang pada kesempatan tersebut menyampaikan aspirasi masyarakat NTT dalam hal masyarakat yang beragama Kristen untuk menghadirkan sebuah lembaga pendidikan tinggi Agama Kristen yang di kelola oleh Departemen Agama dan lembaga itu kini sudah ada di NTT. Sehingga, Lebu Raya pada saat itu meminta untuk STAK dijadikan sebagai sekolah tingga negeri.
Yusuf Tongkal menjelaskan, kehadiran STAKN Kupang ini akan melayani kebutuhan Umat Kristen dalam hal pemenuhan pendidikan yang lebih baik. Sekolah tinggi ini merupakan salah satu sekolah tinggi negeri yang berada di kawasan Nusra, karena sampai saat ini belum ada satupun STAKN yang berada dan beroperasi di kawasan ini sehingga menjadi hal yang sangat baik apabila sekolah tinggi ini berada berada di Kota Kupang untuk melayani umat Kristen yang ada di NTT, NTB dan Bali.
Sampai saat ini pihaknya, sedang melakukan berbagai persiapan yang berhubungan dengan kebutuhan administrasi dan saran prasarana pendukung. Sehingga semua kebutuhan primer yang berkaitan dengan proses penerimaan mahasiswa hingga tahap perkuliahan nanti dapat berjalan sesuai dengan program yang ada. “Sampai saat ini kami sedang melakukan berbagai kegiatan dan persiapan yang berhubungan dengan pengrekrutan mahasiswa baru tahun 2008. Persiapan awal yang sedang dilakukan adalah persiapan administrasi dan kebutuhan sarana prasarana pendukung lainnya”, ungkap salah satu aktivis GMKI ini.
Dirinya menjelaskan, STAKN Kupang ini pada intinya merencanakan hingga tahun 2012 akan menjawab kebutuhan pendidikan agama kristen khususnya bagi seluruh guru agama kristen di NTT yang ingin melanjutkan studi pada tingkatan Strata 1 (S1). Hal ini menjadi penting, karena dengan adanya UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang juga mengharuskan setiap tenaga pendidik harus mempunyai sertifikat pendidik. Karena itu sampai pada tahun 2012 nanti STAKN belum bisa menerima mahasiswa umum tetapi lebih difokuskan pada para staf pendidik yang masih berijasah Diploma 2 (D2) dan Diploma 3 (D3). Ini menjadi suatu kemudahan bagi setiap guru agama sehingga Ia mengharapkan dengan kehadiran lembaga ini maka semua masyarakat yang ada di NTT harus memanfaatkan peluang tersebut dan tidak mengeluarkan biaya dan waktu yang lebih besar ketika ingin melanjutkan pendidikan di tempat lain, ungkapnya. (ena/ardy)



Mahasiswa Tolak Bantuan Rp 200 Miliar

Kedatangan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo di Jember, Jawa Timur, disambut unjuk rasa puluhan mahasiswa, Rabu (28/5).
Mereka menyatakan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan bantuan khusus untuk mahasiswa miskin sebesar Rp200 miliar. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Cabang Jember menggelar aksi mereka di jalan sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Notohadinegoro Jember. "Itu merupakan kebijakan yang instan dan tidak mendidik," kata Ketua Cabang PMII Jember M Faidi Sudjaie.
Apalagi, ujarnya, saat ini sudah ada penyaluran bea siswa bagi mahasiswa miskin dan berprestasi. Oleh karena itu, ia menengarai pemberian bantuan untuk mahasiswa miskin sebesar Rp200 miliar sebagai upaya pemerintah untuk membungkam mahasiswa yang getol menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. "Ada atau tidak ada bantuan dari pemerintah, tidak akan mengurangi kekritisan kami dalam menyikapi kebijakan pemerintah," ujarnya.
Faidi mengatakan, pemerintah seharusnya lebih memfokuskan pada pemenuhan anggaran pendidikan, sesuai amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Pemerintah juga harus membenahi berbagai sarana dan prasarana pendidikan yang rusak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan bahwa Pemerintah sebelumnya telah menganggarkan Bantuan Khusus Murid (BKM), yakni untuk murid SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Sedangkan pada tahun ini dikembangkan juga untuk mahasiswa.
"Bantuan untuk mahasiswa ini merupakan pengembangan dari bantuan subsidi BBM," katanya di sela-sela kunjungannya ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ajung di Kecamatan Ajung, Jember.
Menurutnya, Bantuan yang diberikan kepada mahasiswa miskin berasal dari subsidi yang sebelumnya dialokasikan kepada pengguna BBM. Dengan adanya kenaikan harga BBM, sebagian subsidi untuk BBM dialihkan untuk bantuan bagi mahasiswa miskin.



Tiga Bulan Gaji Guru Bantu di NTT Belum di Bayar

Para guru bantu di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluhkan gaji mereka yang sudah tidak dibayar selama tiga bulan terakhir.
Kepala Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Drs. Ismail Kasim yang dikonfirmasi di Kupang, Kamis mengakui gaji para guru bantu sampai saat ini belum dibayarkan.
Menurut dia, penundaan pembayaran gaji guru bantu tahun 2008 ini disebabkan adanya surat edaran Direktur Jendral Perbendaharaan Departemen Keuangan RI yang meminta penundaan pembayaran gaji guru bantu.
Dalam surat bernomor: S-390/AG/2008 tertanggal 15 Februari itu, tentang Revisi Penghematan Pendanaan Anggaran Satuan Kerja Lingkup Dirjen PMPTK (Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) tahun 2008 yang menyatakan menunda pembayaran gaji guru bantu.
Sebelumnya, puluhan guru bantu di Kota Kupang mendatangi kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTT untuk menanyakan kepastian pembayaran gaji selama tiga bulan yang belum dibayar oleh pemerintah.
Selain menuntut pembayaran gaji, para guru juga mempertanyakan nasib mereka yang belum terdata dalam data base dan surat keputusan (SK) guru bantu yang berlaku hingga Desember 2007.
Para guru meminta agar mereka diprioritaskan untuk lulus seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun ini karena ada beberapa guru yang sudah berusia di atas 40 tahun.
Mereka juga meminta agar pemberian gaji disesuaikan dengan perkembangan akhir-akhir ini, termasuk kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tentu memicu kenaikan berbagai kebutuhan hidup.
Para guru mengharapkan agar pimpinan LPMP dapat meneruskan aspirasi mereka ke pusat, sehingga keberadaan guru bantu tidak disepelakan.
Ismail Kasim menyampaikan permohonan maaf kepada guru bantu di seluruh NTT dan segenap keluarga atas keterlambatan pembayaran ini. Dia mengatakan, pembayaran gaji mereka ini akan dilakukan bulan Juni 2008 ini.



10 Menit Bokong Jadi Seksi
SEBENARNYA mudah saja membentuk otot pantat atau bokong agar kuat dan kencang. Buat mereka yang tinggal atau bekerja di gedung bertingkat, naik turun tangga sudah merupakan latihan yang memadai. Demi bokong yang aduhai, hindari menggunakan lift atau eskalator.

Dalam kesempatan ini, saya akan membicarakan dua macam gerakan yang dapat ditambahkan pada latihan-latihan rutin yang biasa Anda lakukan. Kedua macam gerak ini selain mudah dilakukan, pelaksanaannya pun hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit. Jadi, dalam waktu sesingkat itu Anda dapat membentuk bokong yang aduhai.
Lakukan gerakan ini dalam 3 set latihan. Masing-masing set terdiri dari 15 kali ulangan. Latihan ini dapat dilakukan 3 kali dalam seminggu dan tidak pada hari yang berturutan.

1. Bertumpu pada Satu Lengan dan Kaki Terangkat
A. Anda berada dalam posisi merangkak dan tubuh bertumpu pada kedua telapak tangan dan lutut. Rentangkan lengan kanan ke depan dan kaki kiri ke belakang, jari-jari kaki menyentuh lantai.
B. Kencangkan otot-otot pantat dan secara perlahan-lahan naikkan kaki kiri sampai sejajar dengan lantai. Tahan selama satu detik, lalu turunkan secara perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 15 kali, kemudian ulangi dengan kaki lain dan ini adalah satu set latihan.

2. Squat ke Samping
A. Peganglah dumbel pada kedua tangan. Masing-masing dumbel seberat 3 kg. Berdirilah dengan kedua kaki berdekatan dan punggung tegak. Otot-otot perut dikencangkan. Selanjutnya, bengkokkan kedua siku sehingga posisi kedua dumbel sedikit lebih tinggi daripada kedua bahu.
B. Melangkahlah ke samping dengan kaki kiri, bengkokkan kedua lutut sehingga paha hampir sejajar dengan lantai. Tekankan pada kedua tumit dan gerakkan otot-otot pantat pada waktu berdiri kembali, kemudian gerakkan kaki kiri kembali ke tengah. Lakukan sebanyak 15 kali ulangan. Ulangi dengan kaki kanan, itu adalah 1 set latihan.

Catatan: Usahakan agar kedua lutut tidak lebih maju daripada jari-jari kaki.