Harkitnas Bangkitkan Semangat Juang

Kupang, Lentira
Peringatan Hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-100 tahun 2008 merupakan sebuah momentum untuk memasuki kebangkitan Indonesia yang berkemampuan “bangsa yang bisa” bisa mengubah nasib, bisa bersatu, bisa mengusir penjajah, bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan serta bisa mengatasi tantangan sejarah.
Demikian disampaikan Plt. Badan Informasi dan Komunikasi (Infokom) Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Elias Bengu pada kegiatan Forum dialog satu abad kebangkitan Nasional memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mengembangkan koordinasi dan kerja sama komunitas Kominfo di aula El Tari pekan lalu.
Dikatakannya, Nilai kebangkitan bangsa yang diperjuangkan oleh para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Semangat yang dilandasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan semakin mengkristal dan menjadi kekuatan moral bangsa sebagaimana tertuang dalam ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
“Perjuangan panjang yang ditempuh bangsa indonesia akhirnya kita capai dengan memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 sebagai bangsa merdeka dari penjajah,” Katanya.
Bengu menjelaskan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat juang masyarakat, memperkuat kepribadian bangsa, memperkokoh nilai-nilai budaya bangsa , mempertebal persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan indonesia damai, adil, demokratis dan sejahtera serta mengembangkan koordinasi serta kerja sama komunitas kominfo di daerah.
Makna dari Forum Dialog tersebut merupakan suatu momentun untuk memahami dan menumbuh kebangkan nilai-nilai perjuangan dalam berbagai bentuk terutama generasi muda bisa menghargai pengorbanan dari para pejuang yang berjuang untukmempertahankan NKRI.
Bengu menghimbau kepada Generasi muda bahwa dengan kebangkitan ini NKRI tentu saja mempunyai nilai-nilai yang bermanfaat. Khususnya bagi generasi muda dapat mempergunakan sebagai dorongan kedepan agar bisa berpacu dalam berbagai aspek baik teknologi maupun ilmu pengetahuan sehingga kita tidak ketinggalan. “Intinya bahwa harapan kita agar bagaimana kita bisa merubah masa depan yang baik. Dengan demikian kita mampu berbuat sesuatu dan juga dapat mengatasi tantangan,” ungkap Bengu.
Sementara itu, Gubernur NTT, Piet A. Tallo, SH dalam sambutannya yang di bacakan Sekda NTT Ir. Jamin Habid, MM bahwa, Dewasa ini bangsa kita tengah menghadapi tantangan yang berat dari luar. Dunia kini dihantui dengan krisis pangan, krisis energi dan ancaman resesi nasioanal. Semua ini suka atau tidak suka akan berdampak bagi indonesia dari sistem perekonomian dunia.
“Kitapun telah sama merasakan persoalan yang berat ini, namun saya yakin kita dapat mengatasinya. Jika kita terus berikhtiar mencari solusi selalu tabah dan terus bersatu untuk menghadapi krisis energi dan pangan dunia ini mulai sekarang dan kedepan agar kedepan kita dapat meningkatkan ketahanan pangan, ketahan energi dan ketahanan ekonomi kita,” ungkapnya.
Tallo menambahkan, Hari kebangkitan nasional mengungkapkan pesan dan menanamkan rasa nasionalisme untuk mencintai demokrasi persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa negara dan daerah ini demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu dengan peringatan hari kebangkitan nasioanal ini nilai-nilai kebangkitan nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan dan komponen bangsa.
Tallo juga menghimbau kepada kita semua agar bersama-sama dengan sehati nurani yang jernih mengikuti setiap tahapan dan proses pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2008-2013. Dengan begitu dapat terwujud secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya atas dasar prinsip lansung, umum, Rahasia, Jujur Adil dan Beradab.
“Dengan hati nurani yang murni kiranya menjadi landasan moril bagi suksesnya Pilkada dari Provinsi dan Kabupaten/kota se-NTT bagi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pda peserta atau pasangan calon kepala daerah,” tegas Tallo. (ius)