Satu Lagi Sekolah Tinggi Agama Hadir di Kupang

Kupang, Lentira
Untuk melaksanakan salah satu amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa maka pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan dan terobosan. Baik dari lembaga pendidikan nasional maupun lembaga penyelenggara pendidikan lainnya seperti Departemen Agama yang terus malaksanakan berbagai program pengembangan sumber daya umat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bimas Kristen, Kanwil Departemen Agama NTT, Yusuf Benyamin Tongkal, S. Pd yang ditemui Lentira di ruang kerjanya, Jumat (30/05) mengatakan, pengembangan daya pikir dan sumber daya manusia maka Kanwil Departemen Agama juga telah melalukan berbagai terobosan yang dapat dibuktikan dengan didirikannya Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) di Kota Kupang. Sekolah Tinggi ini merupakan satu-satunya sekolah tinggi agama kristen yang berada di kawasan Nusa Tenggara (Nusra) yang berada pada dibawah bimbingan dan pengawasan Departemen Agama. Ungkapnya.
Benyamin mengakui, kalau untuk NTT sendiri sudah memiliki sebuah lembaga pendidikan keagamaan kristen yaitu Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW). Namun dengan adanya STAKN ini maka bukan menjadi faktor pemicu dalam hal persaingan antar lembaga. “Kami mendirikan sekolah tinggi ini bukan menjadi faktor pemicu persaingan lembaga tetapi sebaliknya kami akan melakukan kerjasama dan bergangengan tangan dengan lembaga UKAW untuk meningkatkan SDM dan kwalitas moral anak bangsa terutama di NTT”, tegasnya
Dia mengatakan, pada bulan April 2007 tahun lalu, telah ada pembicaraan dan kesepakatan bersama antara Kanwil Agama NTT dengan Menteri Agama RI, Muhammad Maftuh Basyuni untuk mendirikan STAK di NTT, sehingga tahun ini (2008) STAK sudah secara resmi menerima mahasiswa baru. Dalam audiens dengan Muhammad Maftuh Basyuni, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya yang pada kesempatan tersebut menyampaikan aspirasi masyarakat NTT dalam hal masyarakat yang beragama Kristen untuk menghadirkan sebuah lembaga pendidikan tinggi Agama Kristen yang di kelola oleh Departemen Agama dan lembaga itu kini sudah ada di NTT. Sehingga, Lebu Raya pada saat itu meminta untuk STAK dijadikan sebagai sekolah tingga negeri.
Yusuf Tongkal menjelaskan, kehadiran STAKN Kupang ini akan melayani kebutuhan Umat Kristen dalam hal pemenuhan pendidikan yang lebih baik. Sekolah tinggi ini merupakan salah satu sekolah tinggi negeri yang berada di kawasan Nusra, karena sampai saat ini belum ada satupun STAKN yang berada dan beroperasi di kawasan ini sehingga menjadi hal yang sangat baik apabila sekolah tinggi ini berada berada di Kota Kupang untuk melayani umat Kristen yang ada di NTT, NTB dan Bali.
Sampai saat ini pihaknya, sedang melakukan berbagai persiapan yang berhubungan dengan kebutuhan administrasi dan saran prasarana pendukung. Sehingga semua kebutuhan primer yang berkaitan dengan proses penerimaan mahasiswa hingga tahap perkuliahan nanti dapat berjalan sesuai dengan program yang ada. “Sampai saat ini kami sedang melakukan berbagai kegiatan dan persiapan yang berhubungan dengan pengrekrutan mahasiswa baru tahun 2008. Persiapan awal yang sedang dilakukan adalah persiapan administrasi dan kebutuhan sarana prasarana pendukung lainnya”, ungkap salah satu aktivis GMKI ini.
Dirinya menjelaskan, STAKN Kupang ini pada intinya merencanakan hingga tahun 2012 akan menjawab kebutuhan pendidikan agama kristen khususnya bagi seluruh guru agama kristen di NTT yang ingin melanjutkan studi pada tingkatan Strata 1 (S1). Hal ini menjadi penting, karena dengan adanya UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang juga mengharuskan setiap tenaga pendidik harus mempunyai sertifikat pendidik. Karena itu sampai pada tahun 2012 nanti STAKN belum bisa menerima mahasiswa umum tetapi lebih difokuskan pada para staf pendidik yang masih berijasah Diploma 2 (D2) dan Diploma 3 (D3). Ini menjadi suatu kemudahan bagi setiap guru agama sehingga Ia mengharapkan dengan kehadiran lembaga ini maka semua masyarakat yang ada di NTT harus memanfaatkan peluang tersebut dan tidak mengeluarkan biaya dan waktu yang lebih besar ketika ingin melanjutkan pendidikan di tempat lain, ungkapnya. (ena/ardy)