Kepsek SMPN I Oemofa Diduga Pungli

Kupang, Lentira
Kepala Sekolah SMP Negeri I Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur (AOT) Kabupaten Kupang Markus Benu, diduga telah melakukan Pingutan Liar (Pungli) kepada setiap siswa kelas III yang akan mengikuti ujian akhir nasional (UAN). Hal ini dikemukakan salah satu orang tua siswa yang tak mau namanya dikorankan kepada Lentira saat ditemui di Kupang beberapa waktu lalu.
Kepada Surat Kabar Mingguan Lentira, sumber itu menjelaskan, pungutan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk masing-masing siswa kelas III yang hendak mengikuti ujian diduga dilakukan sendiri oleh Benu, selaku kepala sekolah. Sumber itu juga menyebut, aturan yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah Benu, merupakan aturan yang dibuat sendiri. Selain itu diharuskan setiap siswa membayarkan sejumlah uang untuk kepentingan ujian. “Ya kami sebagai orang tua mempertanyakan bagaimana dengan uang ujian para siswa yang telah diperhitungkan dalam dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sedangkan Kepsek masih melakukan pungutan terhadap siswa,”jelasnya.
Masih menurut sumber yang tidak mau dikorankan namanya itu, pungutan yang dikeluarkan oleh Benu, dimana sebanyak 120 orang siswa diharuskan membayar uang pada saat ujian 15 ribu, beras 2kg, ayam 1 ekor. Kata sumber itu, praktek semacam ini sudah dilakukan Kepala sekolah sejak 2007. Dimana dilakukan pungutan Rp5000/ siswa, beras 1 kg dan ayam 2 ekor.
Lebih lanjut orang tua siswa ini mengharapkan, agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, mengambil tindakan terhadap kebijakan yang dilakukan Kepsek Benu. “saya minta agar pak Kadis Dikbud dan Banwas segera memanggil Kepsek SMPN I Oemofa untuk klarifikasi pungutan ini,” Pinta sumber itu.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kupang, Yusuf D Lado, SE saat diminta komentarnya terkait pungutan yang dilakukan Kepsek Oemofa tersebut, namun sayangnya hingga kini belum ada laporan yang masuk ke komisi C. Kami belum ada laporan, tetapi kalau ada itu tidak dibenarkan, dan sangat disayangkan. Apalagi disuatu sisi Pemkab Kupang sedang gencar-gencar dengan pendidikan gratis, sebenarnya Kepsek melakukan koordinasi dengan pemkab terkait pengalokasian dana,bukanya memungut para siswa,” tandas Don Ladoh. Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Oemofa Markus Benu sampai saat ini belum berhasil ditemui. (ady)