Wabup Letakkan Batu Pertama Gereja Efata Huko,U

Kupang, Lentira
Acara Peletakan batu pertama gedung gereja Efata Huko,u Desa Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang yang dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Kupang Drs. Ruben Funay, mewakili Bupati Kupang dalam peletakan batu pertama pertanda akan dibangunnya gedung gereja yang baru. Acara tersebut berlangsung Minggu (04/5) di gereja Efata Huko,u. Demikian dikatakan Kasubag pemberitaan dan juru bicara Setda Kabupaten Kupang kepada wartawan diruang kerjanya.
Melihat perkembangan jemaat dan gereja disebuah daerah tak dapat dihindari, untuk terus berbenah dalam membangun gedung kebaktian, maka gereja Efata Huko,u terpaksa membangun gedung kebaktian yang baru bagi jemaat karena saat ini makin banyak jumlah jemaat sedangkan kondisi gedung gereja yang lama tidak dapat menampung jemaat yang kian hari semakin bertambah karena itu sudah saatnya gedung gereja yang lama direnovasi.
Acara tersebut diawali dengan kebaktian minggu pagi bersama yang dipimpin Pdt. Boby Nale. Mth. Dari majelis sinode GMIT kupang, dalam uraian khotbahnya yang terambil dari Kitab kejadian 28:10-22 dan dilanjutkan dengan kejadian 35:1-15. dengan topic renungan bagaimana membuat tempat untuk dijadikan tempat persembahan bagi Allah.
Ridolof Reinnati, selaku panitia Pembangunan, dalam laporannya mengatakan bahwa jemaat ini semula dari jemaat wilayah Oekabiti, dan pada Tahun 1954, jemaat Efata Huko,u berdiri sendiri yang pada saat itu dijabat oleh Pdt. A Detan, dengan jumlah jemaat awal hanya 90 KK, dan pembangunan gedung gereja ini juga sudah berdiri saat mata jemaat Huko,u dimekarkan, dengan kondisi bangunan yang sangat sederhana namun pada tahun 1980 gereja ini mulai dibangun dalam bentuk permanent.
Sementara wakil bupati kupang, Drs. Ruben Funay dalam sambutannya mengatakan bahwa, membangun sebuah gedung kebaktian bagi jemaat bukanlah sesuatu hal yang sulit. Akan tetapi, membangun imanlah yamg merupakan hal yang sulit apalagi membangun iman jemaat. “Untuk membangun gedung kebaktiannya dan juga membangun iman panitia sendiri yang seringkali terjadi perpecahan yang mengakibatkan pembangunan sebuah gedung gereja menjadi terbengkalai,” kata Funay. Karena itu Funay mengatakan, jika iman panitia pembangunan dan iman jemaat sudah kokoh, maka semua rintangan sudah tentu dapat diatasi dengan baik oleh karena campur tangan Tuhan dalam kehidupan orang percaya.
Gedung gereja yang saat ini dibangun nantinya akan berukuran 30x14m, dan berlantai Dua pada konsistori teras depan dan menara memiliki balkon keliling di dalamnya, serta konstruksinya dari baja. Pembangunan gedung ini diperkirakan 10 tahun dengan total biaya yang dibutuhkan sebesar 1 Miliyard 6 ratus juta. Acara tersebut dihadiri oleh camat Amarasi, para donatur, dan tokoh masyarakat setempat, serta jemaat sekitarnaya. (adi)