PMIB Tidak Ada Tendensi Politik

Kupang, Lentira
Kehadiran Pemuda Maluku Indonesia Bersatu (PMIB) bukan semata karena adanya kepentingan polotik tetapi hadir sebagai wadah pemersatu diantara semua elemen.
Kehadirannya demi memperjuangankan hak orang Maluku baik yang ada diparlemen dan sebagainya.
Namun sangat disayangkan bahwa tidak ada partisipasi dan proaktif dikalangan orang Maluku sendiri. Semuanya nampak dalam nuansa saat ini bahwa tidak adanya sambutan yang baik diantara sesama orang Maluku.
Salah satu contoh konkrit dari apa yang digambarkan diatas yakni, ketika ada upaya untuk menghadirkan sebuah wadah pemersatu bagi semua orang Maluku di tanah air lebih khusus lagi bagi warga Nusa Tenggara Timur (NTT) asal Maluku. Nampak bahwa ada upaya untuk menjegal dengan memberikan pernyataan yang keliru.
Hal ini disampaikan ketua PMIB, Yoppie Wattimena ketika dikonfirmasi Lentira diruang kerjanya sehubungan dengan adanya pemahaman bahwa PMIB hadir sebagai bagian dari kepentingan polotik “Bagaimana kita bisa maju kalau organisasi yang baru begini saja sudah ada pernyataan yang tidak benar,” tegasnya.
Dicontohkannya, mengapa orang Maluku mampu mendidik orang Irian menjadi Menteri Kelautan, sedangkan disisi lain orang Maluku sendiri tidak mampu menjadi Menteri Kelautan. Semuanya karena ada satu hal yakni tidak saling mendukung. Semua terasa sulit digapai karena tidak adanya upaya untuk memperbaiki diri dan memperbaiki sikap dan karakter tersebut.
Wattimena mengatakan, “kahadiran PMIB jelas sebagai wadah pemersatu untuk semua orang Maluku dan tidak ada kepentingan polotik apapun. Keliru kalau PMIB itu punya dukungan polotik sehingga organisasi ini tidak boleh dikaitkan dengan polotik,” ujarnya.
Dijelaskannya, kehadiran PMIB yang pertama adalah untuk memperjuangkan hak orang Maluku untuk duduk di parlemen Negara ini. Perjuangan ini jelas karena Sumber Daya manusia khususnya bagi orang Maluku cukup handal, oleh karena itu tidak salah kalau kehadiran PMIB untuk memperjuangan hal tersebut.
Wattimena melanjutkan, Kedua, kehadiran PMIB untuk memperjuangankan transportasi khususnya untuk transportasi laut yang selama ini telah hilang antara NTT dan Maluku. Perjuangan untuk menghadirkan kembali pelayaran antara NTT dan Maluku karena merupakan urat nadi perekonomian kedua daerah.
Ketika ditanyakan, sehubungan dengan kehadiran PMIB di wilayah NTT dalam momentun pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah NTT. Wattimena mengatakan kalau PMIB sama sekali tidak mendukung salah satu calon kepala daerah.
Dirinya mengakui, kalau acara pelantikan badan pengurus PMIB beberapa waktu lalu tidak hanya mengundang salah satu dari calon kepala daerah tetapi mengundang juga calon kepala daerah lainnya.
“Pada saat acara pelantikan badan pengurus PMIB tanggal, 14 Mei 2008 lalu kami tidak mengundang salah satu kandidat saja tetapi kami juga mengundang kandidat yang lain,” ujarnya.
Ia sendiri sudah menyampaikan kepada seluruh anggota PMIB bahwa dalam menyambut pesta demokrasi di NTT maka, semua orang bebas memilih dan menentukan pilihannya. Pilihlah sesuai hati nurani masing-masing karena itu haknya dan tidak dapat dipaksakan. Pilih juga pemimpin untuk daerah ini karena takut akan Tuhan dan pemimpin yang selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Saya sudah sampaikan kepada seluruh anggota PMIB dan warga NTT asal Maluku bahwa dalam menyambut pesta demokrasi di daerah ini (NTT Red) untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing, pilihlah pemimpin yang takut akan Tuhan dan pilihlah pemimpin yang memihak kepada rakyat,” tandasnya. (vq)